Dalam lingkungan laboratorium yang menangani agen biologis, perlindungan adalah prioritas utama. Bio Safety Cabinet (BSC), atau kadang disebut juga safety cabinet lab, adalah perangkat enklosur berventilasi yang dirancang untuk melindungi personel lab, produk yang dikerjakan, dan lingkungan sekitar dari risiko paparan aerosol dan percikan yang dihasilkan selama pengerjaan bahan infeksius.
Berbeda dengan Laminar Flow yang hanya melindungi produk, Bio Safety Cabinet bekerja berdasarkan prinsip aliran udara terfiltrasi HEPA (High-Efficiency Particulate Air) untuk menciptakan penghalang kritis. Pemilihan jenis Bio Safety Cabinet yang tepat sangat menentukan tingkat keamanan operasional dan integritas hasil penelitian. Memahami klasifikasi dan fungsi setiap tipe adalah langkah awal wajib bagi setiap manajer laboratorium dan peneliti.
artikel terkait: 7 Jenis Alat Laboratorium yang Wajib Ada untuk Akurasi Penelitian Maksimal
5 Tipe Utama Bio Safety Cabinet
Organisasi global seperti CDC (Centers for Disease Control and Prevention) dan NIH (National Institutes of Health) mengklasifikasikan Bio Safety Cabinet ke dalam tiga kelas utama: Kelas I, Kelas II, dan Kelas III. Secara teknis, Kelas II dibagi menjadi empat tipe, sehingga total ada lima tipe BSC yang paling sering digunakan dalam pengaturan laboratorium.
1. Bio Safety Cabinet Kelas I
Prinsip Kerja:
BSC Kelas I beroperasi dengan menarik udara dari bagian depan kerja cabinet melalui filtrasi HEPA sebelum dibuang ke lingkungan luar.
-
Tingkat Perlindungan: Melindungi personel dan lingkungan dari aerosol. TIDAK melindungi sampel/produk karena udara masuknya tidak terfiltrasi.
-
Aplikasi yang Sesuai: Digunakan untuk bekerja dengan agen biologis dengan risiko rendah hingga sedang (BSL-1, BSL-2) di mana perlindungan produk tidak menjadi perhatian utama.
2. Bio Safety Cabinet Kelas II – Tipe Paling Umum
BSC Kelas II dirancang untuk melindungi personel, produk, dan lingkungan. Perlindungan produk dicapai melalui aliran udara laminer terfiltrasi HEPA yang mengalir ke bawah di area kerja. Kelas II dibagi lagi berdasarkan kecepatan aliran udara dan bagaimana udara diproses (resirkulasi vs. exhaust).
A. Bio Safety Cabinet Kelas II Tipe A1
- Prinsip Kerja: Udara cabinet disirkulasi kembali (resirkulasi) sekitar 70%, dan 30% dibuang melalui filter HEPA.
-
Tingkat Perlindungan: Melindungi personel, produk, dan lingkungan.
-
Aplikasi yang Sesuai: Cocok untuk agen BSL-1, BSL-2, dan BSL-3 yang TIDAK melibatkan senyawa kimia beracun atau radionuklida volatil.
B. Bio Safety Cabinet Kelas II Tipe A2
- Prinsip Kerja: Mirip dengan Tipe A1, tetapi memiliki kecepatan inflow (masuk) minimum yang lebih tinggi dan memungkinkan opsi penyambungan ke exhaust ruangan jika bekerja dengan sejumlah kecil bahan kimia volatil.
-
Tingkat Perlindungan: Melindungi personel, produk, dan lingkungan.
-
Aplikasi yang Sesuai: Paling serbaguna dan paling umum digunakan untuk agen BSL-1, BSL-2, dan BSL-3. Jika digunakan dengan bahan kimia volatil, harus disambungkan ke exhaust.
C. Bio Safety Cabinet Kelas II Tipe B1
- Prinsip Kerja: Memiliki saluran exhaust independen. Udara disirkulasi kembali 30%, dan 70% dibuang melalui saluran khusus (hard ducted).
-
Tingkat Perlindungan: Melindungi personel, produk, dan lingkungan, dengan keamanan tambahan untuk menangani sedikit bahan kimia volatil.
-
Aplikasi yang Sesuai: Digunakan untuk agen BSL-3 yang mungkin melibatkan sedikit bahan kimia.
D. Bio Safety Cabinet Kelas II Tipe B2
- Prinsip Kerja: Dikenal sebagai BSC Total Exhaust. Udara di area kerja TIDAK ADA yang disirkulasi kembali. 100% udara dibuang ke luar melalui sistem exhaust yang berdedikasi.
-
Tingkat Perlindungan: Tingkat perlindungan tertinggi di Kelas II. Ideal untuk bahan biologis dan bahan kimia beracun atau radionuklida volatil.
-
Aplikasi yang Sesuai: Wajib untuk pekerjaan dengan agen BSL-3 dan BSL-4 yang melibatkan bahan kimia atau radionuklida volatil.
3. Bio Safety Cabinet Kelas III
Prinsip Kerja:
BSC Kelas III adalah enklosur kedap gas yang sepenuhnya tertutup, di mana semua pekerjaan dilakukan melalui sarung tangan karet yang terpasang (glove ports). Bahan masuk dan keluar melalui kotak transfer tertutup (pass-through box) yang telah disterilkan (misalnya, autoklaf).
-
Tingkat Perlindungan: Perlindungan Maksimal untuk personel, produk, dan lingkungan.
-
Aplikasi yang Sesuai: Wajib digunakan saat menangani agen biologis Level 4 (BSL-4) yang mematikan dan memiliki risiko penularan yang tinggi.
Panduan Memilih Bio Safety Cabinet yang Tepat
Memilih Bio Safety Cabinet yang benar adalah keputusan berbasis data yang harus mempertimbangkan jenis bahaya yang dihadapi dan infrastruktur lab. Gunakan panduan praktis berikut:
1. Tentukan Level Keamanan Biologis (BSL)
Standar keamanan biologis yang ditetapkan oleh CDC adalah faktor penentu utama:
| Level Keamanan (BSL) | Kategori Risiko | Rekomendasi BSC Minimum |
| BSL-1 | Agen yang tidak diketahui dapat menyebabkan penyakit pada orang dewasa yang sehat. | BSC Kelas I atau II (Opsional) |
| BSL-2 | Agen yang dapat menyebabkan penyakit manusia, tetapi pencegahan dan pengobatan sudah tersedia. | BSC Kelas II Tipe A1/A2 |
| BSL-3 | Agen yang dapat menyebabkan penyakit serius atau mematikan, tetapi ada pengobatan. | BSC Kelas II Tipe A2, B1, atau B2 |
| BSL-4 | Agen yang sangat berbahaya/eksotis, risiko tinggi, seringkali tidak ada pengobatan. | BSC Kelas III |
2. Evaluasi Persyaratan Kimia dan Exhaust Ruangan
Jika pekerjaan Anda melibatkan penggunaan bahan kimia beracun, mudah menguap, atau radionuklida volatile, Anda harus memilih BSC yang menyediakan pembuangan total (total exhaust).
-
Membutuhkan Resirkulasi Udara (70%): Pilih Kelas II Tipe A1 atau A2 (jika tidak ada bahan kimia volatil). Ini lebih efisien energi karena udara tetap berada di dalam ruangan.
-
Membutuhkan Pembuangan Total (100%): Pilih Kelas II Tipe B2 atau Kelas III. Ini memastikan semua uap berbahaya dibuang langsung ke luar melalui saluran khusus, menjaga kualitas udara ruangan dan melindungi filter HEPA dari saturasi bahan kimia.
3. Perhatikan Kebutuhan Perlindungan Produk
Jika Anda bekerja dengan kultur sel atau material yang sensitif terhadap kontaminasi silang, Anda memerlukan BSC Kelas II atau III, yang menawarkan perlindungan produk melalui aliran udara laminer yang terfiltrasi HEPA. JANGAN gunakan BSC Kelas I atau Laminar Flow Hood standar jika perlindungan personel juga diperlukan.
jangan lewatkan: Panduan Memilih 5 Model Centrifuge Terbaik untuk Laboratorium Anda
Kesimpulan: Kunci Keamanan adalah Pemilihan yang Tepat
Bio Safety Cabinet adalah investasi vital dalam keamanan dan integritas ilmiah laboratorium Anda. Memilih salah satu dari 5 tipe utama Bio Safety Cabinet mulai dari Kelas I hingga Kelas III yang sepenuhnya tertutup harus didasarkan pada evaluasi berbasis data dari Bio Safety Level dan sifat bahan kimia yang digunakan.
Pilihan yang tepat akan memaksimalkan perlindungan dan meminimalkan risiko. Namun, efektivitas BSC bergantung pada pemeliharaan yang ketat. Pastikan unit Anda selalu menjalani kalibrasi dan pengujian tahunan (misalnya, filter integrity test) oleh profesional bersertifikat. Keamanan lab Anda dimulai dengan Bio Safety Cabinet yang fungsional dan dipilih dengan benar.
Tertarik melihat bagaimana produk kami bisa membantu bisnis Anda? Lihat detail produk kami di e-Katalog Inaproc Kreasi Nusantara Perwira